Minggu, 29 Mei 2016

JADILAH SEORANG PEMIMPI, SEBELUM MENJADI SEORANG PEMIMPIN.


Posted by Muhammad Ilham Nasution


          
            Kata Pemimpin mungkin sudah tidak asing lagi ditelinga kita. What’s the Leader? Yes. Alright, Tentu saja yang terbesit di hati kita adalah orang yang memiliki pangkat atau jabatan tinggi yang mampu mengatur juga mampu dijadikan panutan bagi orang lain yang berada dibawahnya.
            Nah seorang Pemimpin tidak harus memiliki semua hal yang menyangkut materi, kharisma, kecerdasan, dll. Tapi Pemimpin sesungguhnya adalah seseorang yang mampu dijadikan panutan serta mampu memberikan manfaat kepada orang lain.

Siapa Bilang Setiap Orang Tidak Mampu Jadi Pemimpin.?
            Salah besar !! setiap orang berkesempatan 100% untuk menjadi seorang pemimpin. Asalkan, orang tersebut mau terus belajar dan belajar untuk tidak egois. Kenapa disini saya katakan egois ? ya, tidak jarang ketika seseorang telah dianugerai kesempatan untuk menjadi seorang yang mampu menjadi panutan untuk orang lain, ia justru lalai. Bahkan terkesan lupa dengan tugas seorang pemimpin sesungguhnya. yaitu mampu mendengar juga menerima kritik serta saran untuk kepemimpinannya agar mampu menjadi seorang pemimpin yang lebih baik lagi. 
Every Person is a LEADER
            Setiap orang adalah pemimpin. Pemimpin untuk dirinya sendiri. Sebelum seseorang menjadi pemimpin untuk orang lain, ia harus lulus menjadi pemimpin untuk dirinya sendiri baik dalam lingkup pribadi maupun sosial. Siapa lagi yang mengatur diri ini jika bukan diri kita sendiri?
            Menjadi pemimpin untuk diri sendiri tidaklah mudah. Jika kita menjadi pemimpin tunggal bagi diri kita sendiri tanpa ada kepemimpinan orang lain didalamnya. Tentu saja sulit. Kita akan terus jalan ditempat tanpa ada perubahan dan kemajuan, karena kita enggan mendengarkan nasihat orang lain untuk diri kita. Terlebih lagi pelanggaran-pelanggaran yang kita lakukan akan semakin banyak setiap harinya tanpa adanya awasan dari orang lain. Tapi tentu saja diluar itu semua kita jauh lebih mengerti dan lebih tau tentang diri kita sendiri daripada orang lain. Jadi lakukanlah yang terbaik untuk diri kita, sebelum melakukan yang terbaik untuk orang banyak.
            Sesungguhnya setiap manusia dilahirkan menjadi seorang pemimpin, karena Anda telah menjadi pemenang diantara 200 juta sel sperma dan setiap manusia akan dimintai pertanggung jawabannya atas apa yang  dipimpinnya.
            So, tunggu apa lagi. Belajarlah menjadi seorang pemimpin yang bertanggung jawab mulai sekarang.
 
Siapkah Kalian Menjadi Seorang Pemimpin ?
            Seorang pemimpin harus tangguh. Karena ditangannya lah masa depan serta perubahan akan muncul. Awalnya yang terbesit dalam benak saya, jadi seorang pemimpin itu luar biasa nikmatnya. Why ? karena seorang pemimpin hanya duduk manis mendengar semua keluh kesah bawahannya tanpa melakukan suatu tindakan pasti. Namun seiring berjalannya waktu, kini saya mengerti. Bahwa pemimpin itu butuh kesiapan lahir dan batin yang luar biasa. Kesiapan untuk terjun ke lapangan. Menyampaikan apa yang telah menjadi tugasnya dan siap menerima apapun konsekuensinya. Namun terkadang, tidak saja dukungan yang didapatnya. Bisa jadi protes dan ketidaksukaan dari rakyatnya mewarnai kepemimpinannya. Benar-benar besar tanggung jawab seorang pemimpin itu.
 
Pemimpin Itu Berawal Dari Seorang Pemimpi
            You can to be a leader if you want to be a dreamer. Begitu banyak pesan yang saya dengar. Dan itu cukup membuat saya prihatin. Kebanyakan orang tua mengatakan kepada anaknya “jangan kebanyakan bermimpi, mimpi itu tidak akan bisa menjadikan kamu seorang pemimpin!!”. Opini tersebut 70% salah menurut saya. Pemimpin dan pemimpi itu beda tipis. Perbedaannya hanya terletak di huruf “N” dan N disana adalah Niat. Seorang pemimpi bisa jadi seorang pemimpin, asalkan mimpi-mimpi yang mereka miliki menjadikan mereka termotivasi dan memiliki niat untuk terus bangkit dan mau mengejar semua mimpi-mimpi mereka. Arti pemimpi sebenarnya bukan berati seseorang yang setiap waktu hanya menghabiskan waktunya untuk bermimpi tanpa ada niat sedikitpun untuk mampu meraih mimpi-mimpi mereka. Orang yang seperti itulah yang takkan pernah menjadi seorang pemimpin. 
Gantungkan Mimpi Dan Cita - Cita Mu Setinggi Mungkin
            Siapa bilang jika kita terlalu tinggi menggantungkan mimpi dan cita-cita kita, justru akan  membuat kita sakit saat terjatuh dan gagal menggapai mimpi itu. Coba saja kita pikirkan, orang yang menggantungkan cita-cita mereka setinggi-tingginya, saat mereka jatuh, mereka tidak akan langsung merasakan sakitnya terjatuh, tapi mereka akan melayang-layang terlebih dahulu sebelum terjatuh. 


Dibandingkan dengan orang yang tidak mau menggantungkan mimpi mereka setinggi-tingginya. Ketika mereka berusaha menggapainya, dan akhirnya terjatuh. Maka mereka akan langsung merasakan sakit tanpa sempat melayang. Tapi intinya, bukan soal melayang tapi Niat kita untuk terus bangkit dan belajar ketika kita jatuh. Jadilah seorang pemimpi untuk mampu menjadi seorang pemimpin. 
Hari Ini Juga Indonesia Butuh Seorang Pemimpin Yang Lebih Baik, Dan Kalian Lah Kandidatnya !!
            Kita semua adalah para kandidat calon pemimpin Indonesia. Oleh karena itu Niatkan dari sekarang merubah semua mimpi – mimpi kita menjadi nyata. Tentunya tidak harus terjun langsung dalam bidang politik agar bisa masuk ke bursa Capres 2014 ya.!! Melainkan mampu memenuhi tanggung jawab yang diamanatkan untuk kita. Contoh saja, jika kita pelajar. Maka penuhilah tanggung jawab kita sebagai pelajar. Yaitu tekun dan giat belajar agar kelak, jika sudah tiba saatnya, akan ada tanggung jawab besar yang memang pantas diamanatkan kepada kita yang telah mampu memenuhi tugas dan tanggung jawab kita sebelumnya.
            Nah. Menggaris bawahi persoalan kepemimpinan di negara kita tercinta Indonesia ini. Bagaimana menurut kalian ? Saya sempat mengutip dari sebuah surat kabar Online,
           
            “liputan6.com, Jakarta  : Emosi Wakil Gubernur DKI Jakarta semakin diuji. Kali ini terjadi ketika lelaki yang akrab disapa Ahok itu menyatakan lebih mementingkan untuk menyelamatkan nyawa seorang pasien daripada memperbaiki akhlak pejabat atau bawahannya di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
pernyataan ini dipaparkan Ahok dalam sebuah seminar kesehatan di Rumah Sakit Husada, Jakarta Pusat.”
            Nah jangankan kita yang berdiri sebagai rakyat. Para petinggi-petinggi penting di Indonesia saja sudah bosan dengan sikap kepemimpinan zaman sekarang yang terkesan tidak sesuai dengan tanggung jawab yang diamanatkan oleh rakyat mereka.
            Pemimpin sebenarnya sekali lagi bukan terletak pada jabatan serta atribut yang digunakannya. Melainkan pengakuan dari orang yang dipimpinnya. Pengakuan itu meliputi aspek kepercayaan Rakyat terhadap Pemimpinnya, serta sejauh mana Pemimpin tersebut tangguh menggenggam semua aspirasi rakyat serta merealisasikannya melalui tindakan.
            Saat ini Rakyat membutuhkan seorang Pemimpin yang mampu mencintai Rakyatnya melebihi cintanya kepada dirinya sendiri. Namun rasanya belum didapati Pemimpin yang seperti itu. Sungguh ironi Negeriku ini.
            Indonesia membutuhkan seorang Pemimpin yang mau berdiri di barisan terdepan, membela rakyatnya sampai titik darah penghabisan. Pemimpin yang tidak terbang saat dipuji dan tidak tumbang saat dicaci.
            Seperti halnya kepemimpinan dalam Islam. Zaman dahulu, ketika Nabi Muhammad Saw. Memimpin. Beliau begitu memperhatikan umatnya. Bahkan baginya, pantang untuk makan jika rakyatnya tidak makan. Subhanallah. Bahkan beliau memperjuangkan umat dan agama Islam sampai melakukan perang pertumpahan darah.
            Disebutkan sebuah kisah pada zaman Rasulullah,

          
            Pada saat itu Nabi Muhammad mendapatkan sebuah wahyu yang isinya disebutkan bahwa agama islam telah sempurna.
            Hal tersebut tertera dalam surat Al-Ma’idah : 3. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu.”
            Seluruh Sahabat Nabi sangat bahagia mendengar hal tersebut. Namun, tidak dengan Abu Bakar As-Shidiq. Beliau justru terlihat bersedih. Lalu salah seorang Sahabat mendekatinya, dan bertanya “Wahai Abu Bakar, mengapa engkau terlihat murung dan bersedih”. Lalu abu bakar menjawab “bagaimana aku tak sedih, dengan telah disempurnakannya agama islam, maka akan muncul berbagai permasalahan – permasalahan baru yang akan terjadi”. 


            Nah, permasalahan seperti apa yang dimaksudkan dalam cerita tersebut ? zaman dahulu ketika Nabi Muhammad menjadi pemimpin, Rakyat patuh dan tunduk terhadap perintahnya. Beliau begitu memperhatikan rakyatnya. Namun sepeninggal Nabi Muhammad, dan kepemimpinan diambil alih oleh para sahabat. Pertentangan semakin banyak terjadi.  
            Apalagi di zaman sekarang ini, bukan hanya pertentangan yang terjadi. Tapi pemimpin yang berkuasa sudah jauh dari kata layak untuk dijadikan sebagai pemimpin. Tidak ada lagi pemimpin yang bisa dijadikan panutan serta mampu memberi petunjuk bagi rakyatnya.
            Seperti yang di jelaskan dalam surat As-Sajdah : 24 “Dan kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka sabar. Dan adalah mereka meyakini ayat-ayat Kami”
            Nah belajar dari berbagai permasalahan yang kini muncul mengenai kepemimpinan. Masih adakah niat dari hati kecil kita untuk berperan dalam rangka menggerakkan dan merubah negeri kita ini menjadi lebih baik lagi ? saya harap kita semua masih akan terus bermimpi dan berniat mewujudkan mimpi-mimpi itu menjadi nyata. Jadilah pemimpin yang bertanggung jawab dan mampu dijadikan panutan oleh orang - orang yang kita pimpin. Tentunya tetap berkiblat kepada kepemimpinan yang dicontohkan Rasul kita, Nabi Muhammad Saw.
            Tak ada kata terlambat untuk menjadi seorang pemimpin, Bermimpilah, gantungkan mimpi kalian setinggi mungkin. Dan Niatkan untuk menggapai mimpi itu Lewat jalan yang diridhai Allah. You Can !!

Kamis, 26 Mei 2016

Kisah penuh inspirasi dan motivasi dari Sang Pemimpi

Nah…. khusus untuk saat ini saya ingin membahas mengenai Film Sang Pemimpi, terutama tentang beberapa nilai yang bisa diambil dari film ini. Film ini memiliki seting yang tidak begitu jauh dari film sebelumnya Laskar Pelangi, Pulau Belitong, PT. Timah, Keluarga Haikal (Ikal) dan kehidupan Ikal menjadi seting utama dengan beberapa seting tambahan yang cukup dominan yaitu SMA Manggar. Yang berbeda dari film ini adalah kisahnya lebih banyak seputar tiga sekawan yang Hailkal, Arai dan Jimbron.

Kisah-kisah remaja tiga sekawan itu dengan segala fantasi dan mimpi-mimpinya. Haikal dengan fantasi sebagai Indian, Arai dengan fantasi sebagai Koboy dan Jimbron dengan fantasi sebagai Kuda. Dengan Mimpi-mimpi besar mereka untuk mengelilingan dunia (Eropa) dan kuliah di Sorbone (Prancis). Banyak nilai-nilai kehidupan yang dapat diambil dari film ini, kerja keras, mimpi, pantang menyerah dan banyak nilai kehidupan lainnya yang dapat diambil didalamnya. Berikut adalah beberapa nilai yang coba saya temukan dari Film dan novel Sang Pemimpi. Yang saya ambil dari cuplikan dialog ataupun dari novel.

1. ……. Sejak itu aku mengenal bagian paling menarik dari Arai, yaitu ia mampu melihat keindahan dibalik sesuatu, keindahan yang hanya biasa orang temui dalam mimpi-mimpi.
Maka Arai adalah seorang pemimpi yang sesungguhnya, seorang pemimpi sejati. (Ikal—Sang Pemimpi, dalam narasi).

Tidak banyak orang pandai bermimpi. Beruntunglah orang yang pandai bermimpi dan berangan-angan. Memiliki banyak imajinasi untuk mereka-reka masa depan. Orang seperti ini akan selalu memperoleh semangat untuk selalu mengejarnya dan memiliki semangat hidup dan memberikan nilai yang berguna untuk orang lain.
Narasi diatas diungkapkan Ikal ketika dia menyadari rencana “licik dan culas” dari Arai. Suatu rencana yang tidak akan pernah Ikal duga, tabungan yang mereka kumpulkan mereka berikan untuk membantu Mak Cik Maryamah. Namun yang menjadi hebat adalah mimpi (angan-angan) Arai untuk membantu bukan untuk memberikan dalam bentu uang tapi dalam bentuk bahan-bahan untuk membuata kue. Suatu langkah yang kreatif yang memberikan jalan keluar bagi semuanya. Bagi Mak Cik berarti memberikan lapangan kerja, yang berarti mengurangi ketergantungan bagi keluarga Ikal. Bagi Haikal dan Arai berarti bantuan yang mereka lebih bermanfaat bukan sekedar memenuhi kebutuhan konsumtif keluarga Mak Cik Maryamah saja. Suatu Ide brilian dari Pemimpi. 


2. What we do in life ….
echoes in eternity… !! Setiap peristiwa di jagat raya ini adalah potongan-potongan mozaik. Terserak disana-sini, tersebar dalam rentang waktu dan ruang-ruang. …..
“Maka berkelanalah di atas muka bumi ini untuk menemukan mozaikmu”. (Pak Balia— Sang Pemimpi)

Kata-kata yang terucap dari Pak Balia. Guru Ikal, Arai dan Jimbron.rangkaian kata ketika memulai pelajaran untuk membangun semangat bagi murid-muridnya untuk mampu dan mau bercita-cita, bermimpi dan mewujudkan mimpi-mimpi itu. Suatu peranan guru yang sangat baik yang bisa dijalankan bukan hanya memberikan pelajaran-pelajaran dari diktat dan buku pelajaran semata, namun menjadi pendidik yang mampu memberikan semangat dan motivasi muridnya, dengan memberikan nilai-nilai kehidupan yang belum tentu ada di ditat dan buku pelajaran. Suatu yang sangat mulia….

3. Perempuan adalah mahluk yang plin-plan, Kal, maka pertama-tama, buatlah mereka bingung. (Arai—Sang Pemimpi)
Satu rangkaian dalam seting dengan diatas, ketika dalam pelajaran Pak Balia. Tapi sepertinya tidak diuraikan dalam Film.
Adalah salah satu “Mimpi Besar” Arai yaitu; MENJADI KEKASIH ZAKIAH NURMALA. Gadis pujaan hati Arai yang selalu cuek terhadap Arai. Kata-kata ini menyiratkan kemampuan Arai dalam bermimpi dan “kelicikan” Arai terhadap hidup, kelicikan dalam mengakali kehidupan, penuh taktis dan strategi untuk mencapai mimpi. 


4. ‘Apa yang terjadi denganmu, Ikal ?? Mengapa jadi begini sekolahmu ? Kemana semangat itu ?? Mimpi-mimpi itu ?? !!”.
‘Biar kau tahu, Kal, orang seperti kita tak punya apa-apa kecuali semangat dan mimpi-mimpi, dan kita akan bertempur habis-habisan demi mimpi-mimpi itu !!”
‘Tanpa mimpi, orang seperti kita akan mati…. (Arai—Sang Pemimpi)

MIMPI… kata dengan lima huruf ini cukup besar memiliki kekuatan. Mimpi memberikan semangat, memberikan harapan, memberikan kekuatan.
Dialog tersebut ketika Arai membentak Ikal, ketika terjadi perubahan pada Ikal. Ketika Ikal mengalami “putus mimpi” karena berbagai permasalahan, ketika ayahnya dipecat dari PT. Timah, ketika mereka (Ikal, Arai dan Jimbron) dihukum akibat tertangkap basah menonton di bioskop, ketika tabungan Ikal dan Arai harus habis untuk membantu ekonomi keluarga. Saat itu Ikal merasa sudah tidak akan dapat lagi mencapai mimpi-mimpinya untuk mengelilingi dunia (Eropa) dan sekolah di Sorbone (Paris), yang berakibat semangat Ikal menjadi hilang dan Ikal terlempar dari “Garda Depan” di sekolahnya.
Berbeda dengan Arai Sang Pemimpi sejati, di tetap terus melanjutkan mimpinya, bersemangat terus untuk mencapainya walaupun harus mulai lagi dari nol. Yakin terhadap mimpi-mimpinya. Dia tetap semangat dan bekerja keras untuk mencapai mimpi itu, karena dia menyadari bahwa sebagai orang yang tidak memiliki (secara ekonomi) hanya mimpi-mimpi yang bisa memberikan semangat hidup untuk mencapai yang lebih baik.


5. “Yang terpenting, bukanlah seberapa besar mimpi kalian, melainkan seberapa besar upaya kalian mewujudkan mimpi itu” (Ikal — Sang Pemimpi… narasi dalam film)
Ya.. benar, kita boleh dan harus bermimpi… bahkan sebesar-besarnya. Namun yang lebih utama adalah seberapa besar upaya kita untuk mewujudkannya. Upaya dan kerja keras untuk mencapai mimpi-mimpi itulah yang lebih bernilai.
Jadi … Janganlah takut bermimpi… mimpilah yang sebesar-besarnya…toh tidak ada biayanya untuk bermimpi. Tapi jangan lupa untuk berusaha keras untuk mencapainya dan selalu berdoa. …. Keep your dreams guys… and gets your dream come true

Ilham Nasution: Inspirasi , motivasi dan kata mutiara dari NOVEL L...

Ilham Nasution: Inspirasi , motivasi dan kata mutiara dari NOVEL L...: Ini adalah kisah nyataku. Pertama kali aku membeli sebuah novel adalah pada tahun 2008 lalu. Sebenarnya aku suka membaca novel, teru...

Inspirasi , motivasi dan kata mutiara dari NOVEL LASKAR PELANGI


Ini adalah kisah nyataku. Pertama kali aku membeli sebuah novel adalah pada tahun 2008 lalu. Sebenarnya aku suka membaca novel, terutama novel tentang perjuangan hidup tapi biasanya hanya pinjam-pinjam saja, he he, maklum, sering gak ada duit. Maka memang tak ada hal yang benar-benar kebetulan, suatu hari aku berjalan di sebuah Mall di pulau Batam itu lalu aku melihat sebuah novel yang di cover luarnya tertulis kata-kata ”novel terlaris sepanjang sejarah sastra Indonesia”, aku pun sedikit membaca, baru aku melihat ringkasan cerita di sampul belakangnya, langsung aku tekadkan untuk membeli novel itu. Ya, namanya Laskar Pelangi, novel pertama yang aku beli dengan uangku sendiri, yang benar-benar aku sukai, maka tak kurang dari 5 kali aku membacanya.
Bila kalian belum pernah membacanya, aku rasa kalian kurang beruntung. Di dalamnya banyak aku dapati hal-hal yang memotivasi diri, hal-hal yang selama ini aku acuhkan perlahan mulai aku ingat. Dari buku itu, aku mulai menyusun rencana hidupku, aku ingin ke Mekkah, ingin ke Jepang, ingin ke Jerman,  aku ingin bertemu semua teman-temanku karena aku menjadi rindu pada mereka, aku menjadi menangis karena masa kecilku yang berandal dan ngeyel, dan masih banyak hal lain yang tidak bisa aku tulis lagi. Maka aku berniat untuk mempublikasikan beberapa inspirasi , motivasi dan kata mutiara yang bisa aku ambil dari buku itu. Terima kasih ya Allah, terima kasih Mas Andrea Hirata, ....
Ini adalah beberapa inspirasi , motivasi dan kata mutiara yang bisa aku ambil dari buku itu:

“ ...and to every action, there will always an equal and opposite or contrary, reaction...” - Isaac Newton

“...hiduplah untuk memberi sebanyak-banyaknya, bukan untuk menerima sebanyak-banyaknya...”

“orang cerdas memahami konsekwensi setiap jawaban, dan menemukan bahwa di balik setiap jawaban tersembunyi beberapa jawaban baru.”

“...setiap orang mempunyai jalan yang berbeda untuk memahami sesuatu.”

“dan tak ada yang membahagiakan bagi seorang guru, selain mendapatkan murid yang pintar.”

“life is what happens to us while we are busy making plans...”

“lingkaran hidup merupakan jalinan aksi dan reaksi.” - Isaac Newton

“hidup tanpa usaha adalah seperti mata yang tertutup untuk mencari kucing hitam dalam kamar yang gelap, sedang kucingnya tidak ada.”

“tak selembarpun daun jatuh tanpa sepengetahuan Allah.”

“...menerima kehidupan berarti menerima kenyataan bahwa tak ada hal sekecil apapun terjadi karena sebuah kebetulan.”

“pengalaman yang sama dapat menimpa siapapun, tapi sejauh mana dan secepat apa pengalaman yang sama itu memberi pelajaran pada seseorang, hasilnya akan berbeda atau relatif satu sama lain...” - Isaac Newton

“bermimpilah, karena tuhan akan memeluk mimpi itu.”

“sebagian besar orang tak seperti bagaimana mereka tampaknya, dan begitu banyak orang salah dipahami, di sisi lain manusia gampang sekali menjatuhkan penilaian...”

“penampilan yang sempurna karena persiapan yang matang.”

“ke manapun tempat yang ku tempuh, apapun yang telah aku capai, dengan siapapun aku berhubungan, tetap saja aku manusia biasa...”

“tertawalah, maka seisi dunia akan tertawa bersamamu, dan jangan bersedih, sebab kamu hanya bersedih sendirian...”

“berpikirlah tiga langkah ke depan, sebelum langkah pertamamu kamu ambil...”

“jika ada sesuatu yang paling ‘absurd’ di dunia ini, maka itu adalah cinta”

“temukan sendiri potongan mozaik hidupmu, yang akan membuka hatimu untuk mengerti dan memahami siapa sebenarnya diri kita...”

“jika kita berupaya sekuat tenaga menemukan sesuatu, dan pada titik akhir upaya itu hasilnya Nihil, sebenarnya kita telah menemukan apa yang kita cari, yaitu sebuah kenyataan. Kenyataan yang harus kita hadapi, sepahit apapun keadaannya”

Senin, 23 Mei 2016

PASKIBRA Adalah Teman, Sahabat, Cinta, dan Keluarga
Ketika saya duduk di bangku SD, yang saya mengerti tentang pasukan pengibar bendera hanyalah tiga anak yang mengibarkan bendera pada saat upacara pengibaran bendera berlangsung di lapangan sekolah. Seiring waktu berjalan, saya mulai sering mendengar kata”PASKIBRA”.
Awalnya saya tidak mengerti apa itu paskibra, dan tidak ada niat sama sekali untuk mengetahuinya. Hingga suatu saat, saya berteman dengan seorang anggota paskibra di MTsN Subang. Dan ternyata, PASKIBRA itu adalah singkatan dari ‘pasukan pengibar bendera’. Tapi tetap saja tidak ada rasa keingin tahuan saya mengenai paskibra. Dan karena saya sering melihat teman saya itu selalu latihan di lapangan dalam kondisi panas terik ataupun hujan rintik, dan juga ketika diruanganpun malah dibentak-bentak, semua itu menimbulkan pandangan negatif dari saya ke paskibra. Dan saya pun semakin tidak peduli terhadap paskibra.
Ketika beranjak masuk kejenjang Aliayah, ibu saya menyarankan agar saya masuk kedalam esktrakulikuler paskibra di salah satu MADRASAH negeri di daerah tempat tinggal saya, yang katanya paskibra disana terbukti berkualitas. Ya awalnya saya menolak. Maklum saja, usia saya ketika itu adalah 15 tahun, usia lagi hobi-hobinya bermain. Dan karena saya menggemari sepak bola ataupun futsal dan MB, maka saya lebih memilih ekstrakulikuler futsal dan MB dari pada paskibra.
3 bulan berjalan, akhirnya karena dibujuk oleh teman, saya mencoba untuk masuk ke paskibra. Namun hanya sekitar 2 kali pertemuan saja saya masuk, selanjutnya saya tidak ikut. Karena saya merasa di paskibra itu membosankan dan melelahkan pula.
Memulai semester 2, saya ikut paskibra karena dipaksa oleh teman saya. Alhasil, masuklah saya ke paskibra untuk kedua kalinya. Dan akhirnya kali ini rasa keingin tahuan saya tentang paskibra benar-benar muncul, maka saya putuskan untuk menggeluti paskibra. Lagi pula, selanjutnya saya tidak akan mudah, atau malah sangat sulit untuk keluar dari paskibra.
Karena, setelah kurang lebih 2 minggu saya masuk paskibra, saya dan teman-teman saya telah diikat dengan sebuah pelantikan.Dan saya pun makin terikat di paskibra karena saya beberapa teman menjadi wakil dari sekolah saya dalam seleksi CAPASKA (Calon Pasukan Pengibar Bendera Pusaka/PASKIBRAKA) 2015 tingkat Kabupaten Sukabumi. Sebuah jenjang yang dinilai lebih tinggi tingkatannya dari paskibra sekolah. Dan juga memiliki beberapa tingkatan mulai dari tingkat Nasional, tingkkat DT I (provinsi) hingga DT II(kabupaten/kota).
Awalnya paskibra di sekolah mengadakan seleksi siapakah yang akan diutus untuk mengikuti seleksi di PEMDA setempat. Dan tahap seleksi disekolah itu ada dua tahap, dan waktu setiap tahap adalah satu hari. Tahap pertama adalah seleksi wawancara. Saya hadir, dan saya mengikuti tahap ini dengan baik. Tahap kedua adalah tahap ujian SAMAPTA, seperti lari, push up, sit up dan pull up. . Dan alahamdulillah saya terpilih menjadI CAPASKA 2015 Kabupaten Sukabumi, dan menjadi wakil Kab.sukabumi untuk melanjutkan ketingkat Prov.Jawa Barat dan alhamdulillah saya terpilih pula menjadi CAPASKA JABAR.
Dan selanjutnya yang saya lakukan adalah latihan, latihan dan terus latihan, baik di sekolah ataupun di PEMPROV, saat panas terik matahari ataupun saat dinginnya hujan, saya bersama teman-teman seperjuangan saya terus ditempa oleh para senior dan instruktur. Dan untuk latihan di PEMPROV, yang saya pahami mengapa saya dan teman-teman seperjuangan terus dilatih, dibina dan ditempa hanyalah untuk mengibarkan duplikat bendera pusaka pada saat 17 Agustus.
Dan begitu juga disekolah, saya beserta teman-teman terus di latih hingga pada puncaknya pada saat acara Surat Serah Terima Jabatan (SERTIJAB). Dimana saat itu adalah penyeraahan jabatan dari senior saya ke angkatan saya. Nah, mulailah lembaran baru bagi saya dan teman-teman dalam dunia kepaskibraan.
Sedikit demi sedikit saya dan teman-teman saya menapaki lembaran baru ini. Dan sedikit demi sedikit pula kami mulai memahami dan menyadari mengapa senior-senior kami dahulu memperlakukan kami dengan tegas atau bahkan sedikit keras.
Sedikit demi sedikit kami memahami mengapa ditengah panas terik kami tetap disuruh latihan, push up, lari keliling lapangan. Itu semua agar fisik kami tetap terlatih dan terjaga kondisi kesehatannya serta agar setiap gerakan yang kami tampilkan dalam setiap perlombaan ataupun demo ekstrakulikuler tetap tegap berisi tanpa mengurangi keindahan, keselarasan dan kekompakan kami.
Sedikit demi sedikit juga kami memahami mengapa kami dibentak-bentak didalam ruangan walaupun kami letih. Itu semua untuk membina mental kami,agar mental kami menjelma menjadi mental sekeras baja.
Sedikit demi sedikit pula kami mengerti mengapa senior-senior kami kadang mengacuhkan kami, tidak mempedulikan kami. Itu semua supaya kami bisa mengembangkan daya pikir kami karena nantinya kami harus berjalan sendiri.
Saya mengakui, bahwa semenjak saya aktif di paskibra, grafik nilai pelajaran saya menurun. Memang saya bertanya kepada diri sendiri, “mengapa nial saya turun ?” dan saya menyalahkan diri saya sendiri tentang hal ini serta berusaha untuk memperbaikinya. Tetapi tidak sedikit pun saya menyalahkan paskibra.
Karena di paskibra inilah, saya bisa belajar tentang berorganisasi, tidak hanya sebatas sekolah saja, tapi juga mencangkup masyarakat yang cukup luas. Dan memang, waktu saya banyak tebuang karena kegiatan organisasi di paskibra, tapi dibalik itu, saya lebih bisa meluaskan jaringan interaksi saya dengan orang-orang disekitar dan menambah ilmu wawasan saya, karena saya yakin ilmu tidak hanya didapat dari buku dan guru semata.
Dan sekarang saya telah menjadi salah satu alumni serta senior dari paskibra. Saya merasa, dan mungkin ada beberapa atau semua teman-teman alumni paskibra juga merasakan, bahwa masa yang paling indah di paskibra itu adalah saat menjadi junior. Yap, saat-saat di push up di panas terik, di suruh lari di siang hari, di marahi, di caci maki, di bentak-bentak adalah saat-saat terindah di paskibra. Bahkan sering kali saya merasa, atau bahkan teman-teman alumni lain juga merasakan kerinduan yang mendalam untuk kembali kemasa-masa terindah itu.
Karena saat itulah saat-saat dimana rasa kekeluargaan, rasa kebersamaan, rasa saling menyayangi, rasa saling percaya, rasa saling memiliki diantara kami ditanam dan dipupuk. Hingga saat ini pun semua itu ada, dan sulit untuk pergi. Dan bahkan sudah banyak pengakuan dari orang-orang yang bergelut diluar paskibra, namun tidak hanya memandang paskibra dari satu sisi saja, bahwa rasa kekeluargaan dan rasa kebersamaan di paskibra itu adalah yang paling tinggi diantara yang lain. Dan itu memang terbukti adanya.
Akhirnya, saya menyadari bahwa janganlah kita memandang sesuatu itu dengan sebelah mata atau dengan satu sisi saja. Dan juga janganlah kita berhenti ditengah jalan ketika kita menjalani sesuatu. Karena jika kita berhenti, maka kita tidak akan merasakan manfaat dari apa yang telah kita jalani. Maka untuk mendapatkan manfaat tersebut, jalanilah sasuatu tersebut hingga usai dan dengan ikhlas.
Setelah sekian lama saya bergelut di kepaskibraan, akhirnya saya sadar. Bahwa pikiran negatif saya tentang paskibra dahulu adalah salah. Dan sekarang, apapun pandangan orang tentang paskibra, bagi saya paskibra adalah teman, sahabat, cinta dan keluarga.

Jumat, 13 Mei 2016

Naskah Cerita lucu berjudul "Ayat-ayat cinta"



“AYAT AYAT CINTA”
#prolog
 Di kampus AL-AZHAR  mesir,ada seorang mahasiswa dari indonesia  bernama ”Fahri”  ia berteman  dengan seorang perempuan yang bernama “Tiara”.Suatu hari,Fahri bertemu dengan mahasiswi baru yang misterius,tengan tampilan yang sangat tertutup.Dengan tidak sengaja,menabrak mahasiswi tersebut yang sedang berjalan bersama teman-nya.

Stage 1
Aisyah : “Astagfirullahl’azim......” (Terkejut sampai bukunya jatuh)
Fahri    : “Maaf saya tidak sengaja” (Seraya membantu aisyah berdiri)
Aisyah : “Iya”
Fahari : “Kamu baik-baik saja kan?”
Aisyah : “Aku baik-baik saja”
Annisa : “Mas,makanya kalau jalan itu liat-liat dong....!!!!!”
Fahri    : “Maaf tadi saya buru-buru”
Annisa : “Alah alesan,pasti kamu mau moduskan?”
Aisyah : “Annisa sudahlah,gak usah lebay deh.. toh dia juga gak sengaja”
Annisa : “Tapi............”
Aisyah : “Ayo pergi,kitakan ada kelas sekarang,nanti telat lagi” (Menarik tangan Annisa lalu pergi)
Fahri   : “Tunggu.....!!! Siapa namamu?”
Annisa : “Kepo luhh.....”



#prolog
Aisyah & Annisa pun pergi dengan begitu cepatnya,saat itu Aisyah tidang sadar kalau salah satu bukunya tertinggal.Akhirnya Fahri membawa buku itu pulang ke kostan-nya.Di kelas kostan Tiara sedang menunggu Fahri.
Stage 2
Fahri  : “Ehh,ko lo ada disini sihh?” (Sambil duduk di samping Tiara)
Tiara  : “Terserah gue lahh..”
Fahri  : “Udah kayak cabe aja luh,keluyuran malem-malem gini”
Tiara  : “Enak aja loe,lagian gue bosen dirumah terus”
Fahri  : “Kebetulan dong,gue ada cerita nih” (Sambil lihat ke Tiara)
Tiara  : “Emang mau cerita apa sihh...???”
Fahri  : “Loe tau gak sih? tadi di kampus gue ketemu sama cewek yang cantik banget,walaupun dandanan-nya
              aneh kayak maling”
Tiara  : “Maksud loe pake cadar gitu?”
Fahri  : “Eaaaaddddhh.....”
Tiara  : “Tapi gimana loe tau kalau dia cantik,kata loe dia pake cadarkan?”
Fahri  : “Kan gue tanya sama google,kayak gini oke google.Siapakah cewe yang pake cadar itu?”
             (Sambil megang hp)
Tiara  : “Sekalian aja kalo gitu tanyain nope,WA,sama alamatnya ke google!”


#prolog
Setelah mendengar cerita dari Fahri,Tiara mengomel dalam hati “Bangsatluh,bajingan luh,buaya luh,loe gak tau kan gue itu sayang sama loe dari dulu..... ,mulai dari loe belum lahir sampe loe metong.Eh, gak juga sih itu mah terlalu lebay,pokoknya hatiku hancur sehancur hancurnya”.
Tak lama kemudian ibu kast datang untuk menagih uang khas ehh.. uang khas maksudnya uang kost.Yang di temani pengawalnya bernama Udin sambil membawa golok.

Stage 3
Ibu kost : “Woy,bayar uang kost!”
Fahri      : “Oh mama,beta lupa harus bayar uang kost” (Garuk-garuk kepala)
Tiara      : “Emang loe belum baya?” (Bisik ke fahri)
Fahri      : “Belom,emang loe udah?
Tiara      : “Sama”
Ibu kost  : “Cepet mana uangnya?!!”
Udin       : “Mau bayar atau daging loe gue jual di pasar loak” (Sambil nodongin golok ke ibu kost)
Ibu kost  : “Woy,salah..!! Wah cari gara-gara lagi nih anak”
Udin       : “Maaf bu,saya khilaf” (Muka memelas)
Fahri      : “Mending kita kabur aja”
Tiara      : “Hitungan ke tiga ya, 1...... 2....... 3 Lariiii......!!!!!!!”
Ibu kost : “Woy jangan kabur loe.... Udin kejar mereka!!!!”
Udin      : “Siap bu”

#prolog
Setelah kejadian semalam,Fahri mencoba untuk menemui Aisyah dan ingin mengembalikan buku itu.Dan pada saat yang sama Aisyah sedang berada di kantin kedua teman-nya.

Stage 4

Annisa  : “Aisyah,boleh gak aku mau pinjam yang kemarin?”
Aisyah  : “Sebentar yaa!” (Sambil mencari di tas-nya)
Annisa  : “Ada gak ?”
Aisyah  : “Gak ada nih pasti jato deh”
Raya    : “Mendingan cari,sayang loh bukunya bagus.Soalnya Cuma ada dua doang di kampus ini”
Annisa  : “iya,itukan buku spesial”
Raya     : “Spesial? Kayak martabak aja spesial”
Aisyah   : “Udahlah,nanti juga ada yang balikin,soalnya ada nama aku di buku itu”
                      (Tak lama kemudian)
Fahri     : “Permisi,saya mau mengembalikan buku ini,kemarin terjatuh dilantai”
                (Sambil menaruh beku ke Aisyah)
Aisyah  : “Terimakasih”
Annisa  : “Wah... bilang aja loe mau modus,iya kan?
Fahri    : “Saya gak ga bermaksud begitu” (Dalam hati fahri berkata “Tau aja luh” )
Raya    : “Oh jadi ini yang namanya mas fahri ya,ganteng banget”
Annisa : “Jangan ketipu sama muka ganteng-nya Raya”
Aisyah : “Udahlah,makasih ya mas Fahri”
Fahri    : “iya sama-sama,kalau begitu saya pergi dulu.Permisi”
Annisa : “Gais,gue mau boker nih” (Sambil kentut)
Raya   : “Yaudah ayo pergi”

#prolog
Tiara dan Tukiyem pergi ke kantin untuk membeli bakso dan jus Sambil membicarakan tentang Fahri dan Aisyah.

Stage 5
Tiara       : “Yem,loe tau gak hati gue sakit banget?” (Sambil megang dada)
Tukiyem : “Emang loe kenapa?”
Tiara       : “Lo bayangin aja si Fahri selalu aja curhat tentang Aisyah ke gue,coba aja dia tahu perasaan gue kedia”
Tukiyem  : “Ya ampun,sabar ya Tiara.Lo juga sih gak mau jujur sama dia”
Tiara        : “Bukannya gue gak mau jujur,tapi dia nya gak peka”
Tukiyem  : “Loe harap dia peka?hahah gak mungkin”
Tiara         : “Emang kenapa?” (Garuk-garuk kepala)
Tukiyem   : “Buktinya,kurang agresif gimana sih lo,segitu ngaruhnya tapi dia gak pernah peka kan?”
Tiara         : “Nah disitu kadang saya gue ngerasa sedih”
Tukiyem    : “Gue punya ide bagus nih” (Memetik jari)
Tiara          : “Ide apa yem?”
Tukiyem    : “Sini gue bisikin” (Sambil Berbisik)
Tiara          : “Gue takut ahh....”
Tukiyem    : “Percaya deh sama gue,ayo kita siap-siap” (Bergegas pergi)
#prolog
Tukiyem dan Tiara menyiapkan sebuah kejutan yang ada pada sebuah kotak,yang dititipkan pada zubaedah.Dan zubaedah pun menghapiri Aisyah yang tengah duduk sendiri di gurun pasir.

Stage 6
Zubaedah  : “Ehh,ternyata kamu di sini Aisyah”
Aisyah        : “Iya,ada apa zub?
Zubaedah  : “Ini ada titipan buat kamu dari seseorang” (Memberikan)
Aisyah       : “Terimakasih zub”
Zubaedah : “Iya sama-sama” (Seraya pergi meninggalkan Aisyah)
                                                                      Tak lama kemudian.....
Aisyah       : “Aaaaa........... (Berteriak ketakutan)
Zubaedah : “Ada apa Aisyah?kenapa berteriak?
Aisyah       : “Itu.... itu..... (Menunjuk hadiah yang telah di lempar)
Zubaedah : “Astagfirullah” (Kaget)
Tukiyem   : “Hei wanita aneh,tau rasa ya loe sekarang”
Aisyah       : “Maksud kalian apa? Ngasih saya boneka santet?
Tiara         : “Karena loe udah berani ngerebut Fahri dari gue dari gue”
Zubaedah : “Rubat rebut,rubat rebut, emang acara 17-an pake ada acara rebutan segala”
Tukiyem   : “Berisik lo” (Sambil mendorong Zubaedah)
Disitu terjadi perkelahian antara Tukiyem dan Zubaedah yang diakhiri dengan suara alaram polisi yang membuat mereka lari ketakutan bagaikan cabe-cabean ketemu Satpol-PP.

#prolog
Setelah Aisyah menceritakan hal itu kepada Fahri jarak antara Tiara dan Fahri menjadi semakin jauh.Begitupun sebaliknya,sampai suatu ketika Fahri memutuskan untuk melamar Aisyah.

Stage 7
Macan   : “Wah anak Macan mau dilamar sama Fahri”
Aisyah    : “Macan bisa aja,aku jadi malu”
Macan   : “Kamu beruntung bisa dapetin pria tampan,banyak uang,pinter,keturunan inye raja langit pula”
Aisyah   : “Macan udah deh,Fahri udah dateng.Aku harus ngapain yah? Aduh aku harus gimana?Aku deg-deg’an bingits”
  (Sambil mondar-mandir)
Macan    : “Udahlah santai aja.Nih makan Upil biar gak gerogi”
Aisyah    : “Ihh.. Macan mah jorok”
Fahri      : “Assalamu’alaikum”
Aisyah    : “Waalikumsalam”
Macan    : “Silahkan nak duduk”
Fahri       : “Terimakasih Bu”
Macan    : “Jangan panggil ibu,panggil aja Macan!!
Fahri       : “Iya macan,maksud saya datang kemari,ingin melamar putri macan”
Macan    : ”Silahakn,sok aja lamar.Gratis kagak pake pajak”
Fahri       : “Aisyah........”
Aisyah     : “iya?”
Fahri       : “Ku pinang kau dengan Na’uzubillah”
Aisyah     : “Apa????” (Syok mendengar ucapan Fahri)
Fahri       : “Oppsss.... salah maksud saya ku pinang kau dengan Bismillah”
Aisyah    : “Ayo langsung aja nikah GPL !!!” (Maksa Fahri)
Fahri      : “Ayo siapa takut”
Aisyah    : “Macan....!!! Panggilin bapak penghulu yah!!!”
Macan    : “Oke sayang”
   Datanglah Pak Penghulu
Penghulu : “Assalamu’alaikum” (Dengan gagap)
                                                          Serentak semua menjawab “Wa’alaikumsalam”
Penghulu : “Siapa yang mau nikah?
Aisyah      : “Saya pak bersama Fahri”
Penghulu : “Kalau begitu mari kita mulai”
Macan      : ”Mari Pak kita duduk dulu”
Penghulu : “Oke,saya nikahkan......”
Tiba-tiba
Tukiyem    : “Tunggu....!!!”
Tiara          : “Fahri hentikan pernikahanmu itu”
Fahri          : “Tiara ada apa ini?” (Heran)
Aisyah        : “Tiara ada apa kesini?”
Tiara          : “Gue mau ngebongkar semua rahasia lo”
Tukiyem    : “Sebenernya dia itu nenek sihirbercadar,Fahri” (Sambil menarik cadarnya)
Fahri           : “Apa-apaan ini Aisyah ?”
Tiara           : “Sekarang Terbuktikan?”
Tukiyem     : “Amazing banget.. ANCUR...!!!”
Fahri           : “Aisyah kamu sudah tidak jujur padaku.Maaf,aku tidak jadi menikahimu”
Aisyah         : “Jangan tinggalkan aku Fahri”
Fahri           : “Tidak Aisyah,dari pada aku harus melamar dan menikahimu,lebih bai akau menikahi Mamahmu saja”

Semua terkejut sambil mengatakan “APA????”



THE AND







Penyunting : Ilham Nasution